Selasa, 27 Mei 2014

Cahaya Setelah Mendung


Oleh : Linda Sari

Lelaki yang tangguh itu adalah bapakku. Pagi hingga sore adalah waktu yang harus dilakukan dengan menjual keringat. Panasnya matahari tidak masalah baginya, kulitnya sudah kebal dengan panasnya tusukan cahaya itu.

Terkadang secara tidak sengaja aku melihat gurat lelah pada wajahnya. Bekas cahaya juga semakin jelas menempel pada wajahnya. Belum lagi malam, sekiranya ada yang bisa dilakukan maka dilakukan dengan segera. Jika tidak, maka bersama kamilah tempat bapak berbagi bahagia.

Rasanya, bapak tidak pernah ada rasa lelah. Bahkan pasa setiap malam yang kami lalui ketika bapak tidak ada kerjaan, bapak mengisi ruang hidup kami dengan candaan yang membuat kami terkenang. Kami bahagia oleh cara bapak yang sebenarnya sederhana itu.

Rabu, 07 Mei 2014

Anak Panti Asuhan Latihan Membaca Puisi



Inderalaya—Puluhan anak-anak panti asuhan Mawar Putih Inderalaya mengikuti latihan membaca puisi pada Minggu (4/4) kemarin. Anak-anak panti tersebut tergabung dalam Komunitas Penulis Cilik Anak Panti Asuhan (Kompencil Kapas) mengikuti kegiatan latihan membaca puisi dengan antusias.

Nofri yang merupakan Pengajar Kreatif  Kompencil Kapas ketika ditemui Ogan Ilir Ekspres menyampaikan bahwa keterampilan seperti membaca puisi akan jarang sekali ditemui di pelajaran sekolah. Oleh karenanya, kami memilih untuk melatih anak-anak panti asuhan Mawar Putih ini untuk membaca puisi.