Senin, 14 April 2014

Mengenal Budaya Melalui Cerita dan Menggambar


INDRALAYA-Kecintaan masyarakat akan budaya yang pernah ada akhir-akhir ini mengalami kelunturan. Sebagai salah satu antipasi untuk mencegah kelunturan yang setidaknya mengenal budaya daerah ini adalah dengan menceritakan dan menggambar budaya daerah. Kegiatan ini dilakukan oleh Komunitas Penulis Cilik Anak Panti Asuhan (Kompencil Kapas) Mawar Putih Indralaya pada Minggu (13/04) kemarin.

Komunitas yang berdiri sejak 23 Maret 2014 ini tidak hanya mengadakan kegiatan menulis, akan tetapi menggambar dan mengenal budaya daerah, khususnya budaya yang ada di Sumatera Selatan. Pengajar Kreatif (PK) yang membimbing puluhan anak-anak panti asuhan Mawar Putih Indralaya berasal dari mahasiswa Unsri yang juga tergabung dalam Forum Lingkar Pena (FLP) Ogan Ilir.


Kegiatan mengenal budaya daerah ini sangat didukung baik oleh pengurus panti asuhan Mawar Putih. Selain sebagai ruang memperkenalkan lebih jauh akan budaya Sumatera Selatan, juga untuk mendidik anak-anak panti yang disebut Anak Didik Kreatif (ADK) keterampilan menggambar.

“Proses untuk melakukan pelatihan ini sudah jauh-jauh hari, Oktober lalu. Tidak hanya menulis, akan tetapi mengenal lebih jauh budaya Sumatera Selatan dan meningkatkan keterampilan menggambar bagi anak-anak panti.” ujar Hj. Yuliam, selaku pengurus panti asuhan Mawar Putih ketika peresmian  Kompencil Kapas.

Eva Susanti, salah satu PK sebagai penyampai cerita budaya mengungkapkan bahwa ADK sangat antusias mengenal budaya yang kebanyakan mereka belum tahu. Baik namanya ataupun sejarah dari lahirnya kebudayaan tersebut. Hal ini diperjelas oleh Silvia yang juga sebagai PK. Menurutnya, kegiatan ini harusnya dilakukan terus menerus. Jika perlu tidak hanya untuk Kompencil Kapas Mawar Putih Indralaya, akan tetapi ke seluruh daerah.
“Kegiatan seperti ini amat bermanfaat. Harusnya pemerintah lebih memperhatikan hal ini. Jika perlu, mendukung dan mengapresiasi kegiatan ini sehingga dapat dilakukan secara terus menerus dan dimanapun.” sambungnya.

Segala gambaran yang berisikan budaya daerah ini akan diterbitkan bersamaan dengan cerita inspiratif yang sudah dituliskan oleh seluruh ADK selama dua minggu sebelum kegiatan bercerita dan menggambar ini.

“Harapan kami selaku pendiri dan PK Kompencil Kapas, nantinya seluruh karya yang terdiri dari cerita inspiratif dan gambaran budaya daerah akan kita terbitkan. Terbitnya buku ini sebagai bentuk keinginan menebar manfaat untuk seluruh masyarakat Indonesia, karena menulis itu bisa dilakukan oleh siapa saja, dan mencintai budaya adalah sebuah keharusan.” (cj03).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar